"Komentar istriku menjadi momen krusial, ia bilang, 'lebih baik kau keluar rumah dengan kondisi seperti ini atau tidak sama sekali.' Ia telah mendukungku untuk semua hal dan jadi pilar hidupku," jelas Pasantino.
Bersama istrinya, Pasantino berjuang untuk mendapatkan pengakuan legal untuk mengubah sertifikasi mengubah nama serta gelar sarjana hukum. Mereka juga turut dibantu oleh Mara Perez, seorang aktivis pembela hak transgeder.
Pada 2008, dipaksa untuk mengundurkan diri setelah mengaku sebagai perempuan transgender.
Sejak kepemimpinan kepolisian berubah, Pasantino mendapatkan kesempatan untuk kembali menjadi aparat penegak hukum, kali ini sebagai seorang perempuan.
"Kini, aku tak pernah merasa sebangga ini pada diriku sendiri," tutup Pasantino.