Atas protes Hernandez, kepala sekolah tersebut memohon maaf. Penghargaan itu ternyata semacam lelucon guru kepada murid-muridnya.
Pihak sekolah mengakui lelucon itu tidak sensitif dan menyakiti siswa di kelas dan memastikan kepada semua siswanya, orang tua dan anggota komunitas bahwa ide dan pernyataan dari penghargaan ini tidak mewakili visi, misi dan tujuan pendidikan untuk para siswa di sekolah itu.
"Guru yang terlibat dalam hal ini telah dihukum disiplin menurut informasi polisi setempat dan kasus ini sendiri sedang diselidiki", ujar penyelenggara sekolah dalam pernyataannya.
Belum diketahui motif guru tersebut memberikan penghargaan kepada Villanueva sebagai yang paling cocok menjadi teroris. Namun guru itu ternyata juga membuat penghargaan dengan kategori lain kepada para muridnya seperti yang paling cocok untuk menjadi tuna wisma dan paling suka merengek untuk hal-hal kecil.