Prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) telah menjadi sorotan utama dalam dunia bisnis global, termasuk di sektor pertambangan Indonesia. Implementasi ESG di Indonesia mencatat kemajuan signifikan, menandai komitmen perusahaan pertambangan untuk memperkuat praktik keberlanjutan. Meskipun demikian, perjalanan menuju keberlanjutan masih panjang, dan tantangan yang ada perlu terus diatasi.
Pertambangan adalah salah satu sektor yang memiliki dampak langsung terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, menerapkan prinsip ESG menjadi sangat penting. Berdasarkan kerangka kerja ESG, perusahaan pertambangan diharapkan untuk memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan dalam kegiatan operasionalnya.
Dalam hal lingkungan, penerapan teknologi yang ramah lingkungan dan pengelolaan limbah yang baik merupakan kunci utama dalam aspek ini. Banyak perusahaan pertambangan di Indonesia telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan, seperti penanaman kembali lahan tambang, penggunaan teknologi canggih untuk meminimalkan polusi udara dan air, serta memperhatikan keberlanjutan sumber daya alam.
Di sisi lain, aspek sosial dalam penerapan ESG mencakup tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar, hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi lokal. Banyak perusahaan pertambangan di Indonesia telah terlibat aktif dalam program-program tanggung jawab sosial perusahaan, seperti penyediaan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat setempat.