Seratus tahun setelah perjalanannya yang luar biasa di Tibet, kisah David-Néel masih tetap relevan. “Dia memiliki kecerdasan, ketajaman, hasrat untuk hidup, dan rasa ingin tahu yang tak terpuaskan,” kata Mascolo de Filippis. "Dia mengikuti jalannya sejak awal dan ingin memberi makna pada hidupnya – dan dia melakukannya."