“Paspor sudah siap, kami sudah pakai sepatu kets,” ujar Lela.
Kali ini, dia khawatir untuk bergerak ke mana-mana karena mengkhawatirkan kedua putrinya.
Membandingkan kondisi Bangladesh saat ini dengan Indonesia pada 1998, Lela menganggap para mahasiswa Indonesia pada saat itu lebih kompak mengingat komunikasi yang erat antar universitas, Di Bangladesh, menurut pengamatannya, baru belakangan demonstrasi “terarah” karena sebelumnya demonstrasi masih “kecil-kecil” dan seolah berjalan masing-masing.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan jumlah WNI di Bangladesh mencapai 577 orang, Akan tetapi menurut Lela, angka sebenarnya mungkin lebih banyak mengingat – berdasarkan pengalamannya – banyak WNI di Bangladesh merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menikah dengan warga setempat kemudian tinggal di pelosok.
“Mereka mungkin tidak terjangkau KBRI,” ujar dia.