Desa Dabong, yang terletak di tepi sungai di bagian hulu Sungai Merbok, Kedah, Malaysia, memiliki potensi alam yang luar biasa. Salah satu daya tarik utama desa ini adalah hutan mangrove yang mengelilingi sebagian besar wilayahnya. Namun, selama beberapa tahun terakhir, wisata mangrove di Desa Dabong cenderung terlupakan dan kurang terawat. Namun, semangat gotong royong masyarakat setempat akhirnya berhasil merintis kembali kehidupan wisata mangrove di desa mereka.
Hutan mangrove merupakan ekosistem pantai berawa-rawa yang menjadi tempat tinggal bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Di Desa Dabong, hutan mangrove menjadi habitat bagi berbagai jenis burung, kepiting, ikan, dan juga menjadi tempat berkembang biak yang vital bagi berbagai spesies laut. Pemandangan hutan mangrove yang eksotis dan masih alami menawarkan pengalaman wisata yang unik bagi para pengunjung.
Sayangnya, berbagai faktor seperti kurangnya perhatian dan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan telah menyebabkan penurunan kunjungan wisatawan ke Desa Dabong. Namun, dengan semangat gotong royong yang kental, masyarakat Desa Dabong bersatu untuk merintis kembali potensi wisata mangrove di desa mereka. Melalui kerjasama antara pemerintah desa, LSM lingkungan, dan komunitas lokal lainnya, berbagai upaya dilakukan untuk memulihkan dan mempromosikan wisata mangrove.
Salah satu langkah penting dalam merintis kembali wisata mangrove adalah program penanaman mangrove yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Setiap warga Desa Dabong diajak untuk ikut serta dalam kegiatan menanam mangrove sebagai bentuk investasi jangka panjang dalam pelestarian lingkungan. Selain itu, telah dibangun jalur-jalur trekking dan platform observasi yang memungkinkan wisatawan untuk menjelajahi keindahan hutan mangrove secara aman dan nyaman.
