Kisah balas dendam ini merupakan cerminan dari dampak negatif yang ditimbulkan akibat pemutusan hubungan kerja di antara karyawan dan perusahaan. Terlepas dari alasan di balik pemecatan, perusahaan harus memastikan bahwa akses mantan karyawan untuk masuk ke dalam sistem perusahaan setelah dipecat harus segera dicabut. Hal ini adalah langkah preventif yang dapat dilakukan perusahaan untuk menghindari insiden serupa di masa depan.
Karyawan yang dipecat, terutama yang memiliki akses ke sistem perusahaan, memiliki potensi untuk melakukan tindakan balas dendam menggunakan akses yang masih aktif. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki kebijakan yang ketat dalam mengelola akses karyawan yang sudah tidak bekerja lagi untuk meminimalkan risiko aksi balas dendam seperti yang dilakukan oleh Scheuer.
Selain itu, keamanan sistem perusahaan juga harus diperkuat, tidak hanya dari segi pengelolaan akses karyawan, tetapi juga dalam hal teknologi keamanan informasi. Langkah-langkah keamanan seperti sistem autentikasi yang kuat, pemantauan aktivitas pengguna, dan perlindungan data sensitif perusahaan harus menjadi prioritas dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan terlindungi dari ancaman internal maupun eksternal.
Kejadian ini juga mencerminkan betapa pentingnya perusahaan untuk menerapkan kebijakan-kebijakan pengendalian akses yang ketat, pemantauan aktivitas pengguna secara teratur, serta pelatihan dan sosialisasi keamanan informasi kepada seluruh karyawan. Dengan langkah-langkah preventif yang tepat, perusahaan dapat meminimalkan risiko dari aksi balas dendam maupun insiden keamanan lainnya yang mungkin timbul dari mantan karyawan yang tidak puas.