Tampang

Menkes Terima 234 Aduan Perundungan PPDS hingga Agustus, Terbanyak Prodi Penyakit Dalam

30 Agu 2024 19:46 wib. 480
0 0
Menkes Terima 234 Aduan Perundungan PPDS hingga Agustus, Terbanyak Prodi Penyakit Dalam
Sumber foto: Google

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menerima laporan perundungan dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang mencatat 234 aduan perundungan hingga Agustus. Melalui laporan tersebut, dilakukan investigasi terhadap prodi yang paling banyak melaporkan mengalami perundungan, yang ternyata prodi penyakit dalam dengan 44 kasus, prodi bedah dengan 33 kasus, dan anestesi dengan 22 kasus.

Perundungan atau bullying di lingkungan pendidikan kedokteran merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan mental dan fisik para dokter muda. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kekhawatirannya terhadap fenomena ini dan menegaskan komitmen pemerintah untuk memberantas perundungan di kalangan mahasiswa kedokteran. Dalam laporan yang diterima, prodi penyakit dalam merupakan salah satu yang paling banyak melaporkan kasus perundungan. Hal ini menjadi perhatian serius karena penyakit dalam merupakan salah satu spesialisasi yang sangat dibutuhkan dalam penanganan pasien.

Selain prodi penyakit dalam, prodi bedah dan anestesi juga mencatatkan jumlah aduan perundungan yang cukup tinggi. Untuk prodi anestesi, kasus dr Aulia Risma Lestari juga berasal dari prodi anestesi. Jadi biasanya prodi-prodi yang berhubungan dengan pasien itu tinggi. Kita sudah melakukan skrining jiwa, mana yang depresi, mana yang tidak Hal ini mengindikasikan bahwa perundungan tidak hanya terjadi dalam satu prodi, tetapi menyebar dalam berbagai spesialisasi kedokteran. Kondisi ini menuntut tindakan preventif dan penindakan yang lebih serius untuk mencegah dan memerangi perundungan di lingkungan pendidikan kedokteran.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?