Meskipun memang terdengar aneh, namun ternyata perusahaan ini telah berhasil mempekerjakan lebih dari 100 pria. Untuk pembayarannya, mereka dapat disewa mulai dari 5.000 yen hingga 30.000 yen sekitar Rp 550 ribu hingga Rp 3,5 juta.
"Kami tidak ingin klien menggunakan layanan kami sebagai penopang emosional. Kami tidak akan menerima permintaan ilegal," imbuh Ichinokawa.
Heart Project ini mendapat keuntungan karena melihat adanya celah dalam perspektif budaya.
"Ada sesuatu dalam budaya Jepang tentang perhatian orang yang berlebihan terhadap penampilan dan bagaimana penampilan mereka oleh orang lain. Dan sering ada gagasan bahwa ada satu akal sehat dan tidak ada yang lain. Terkadang hanya kesia-siaan saja yang membawa orang ke kita. Itu tidak selalu hidup atau mati, "katanya.