Peradaban kuno seperti Mesir, Yunani, dan Romawi turut memainkan peran penting dalam perkembangan bahasa. Mereka menciptakan alfabet dan sistem penulisan yang memungkinkan manusia untuk merekam dan menyampaikan informasi secara terstruktur. Kehidupan intelektual dan kultural pada masa itu turut memperkaya kosakata, tata bahasa, dan ragam tutur dalam berbagai bahasa.
Perkembangan teknologi selama Abad Pertengahan dan Renaisans menjadi pendorong utama untuk perkembangan bahasa. Pencetakan buku dan penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg memungkinkan distribusi tulisan-tulisan yang memperluas pemahaman manusia terhadap bahasa. Bahasa juga menjadi alat penting dalam perdagangan, diplomasi, dan ilmu pengetahuan, yang semakin memperkaya kosakata dan kemampuan ekspresi.
Abad ke-20 menjadi tonggak penting dalam perkembangan bahasa manusia. Revolusi teknologi komunikasi, seperti telepon, radio, dan televisi, memberikan akses yang lebih luas terhadap bahasa. Proses globalisasi juga membawa percampuran bahasa dan budaya, yang memunculkan fenomena bahasa baru, seperti pidgin dan kreol.
Saat ini, era digital membawa perubahan besar dalam komunikasi manusia. Internet dan media sosial memberikan ruang bagi terciptanya bahasa digital, seperti emoji, hashtag, dan singkatan. Bahasa digital ini menjadi bagian integral dari komunikasi era modern, yang menunjukkan adaptasi bahasa manusia terhadap perkembangan teknologi.