Namun, keputusan untuk menceraikan pasangan dan mencari pasangan baru bukanlah keputusan yang bebas dari risiko. Penelitian menunjukkan bahwa perceraian ini dapat menurunkan tingkat keberhasilan dalam upaya perkembangbiakan berikutnya. Menemukan pasangan baru berarti memulai kembali proses perkembangbiakan dari awal, yang bisa mempengaruhi kualitas dan jumlah keturunan yang dihasilkan. Bahkan, penguin yang mencari pasangan baru mungkin tidak dapat membangun sarang yang cukup baik atau menjaga telur mereka dengan sebaik pasangan sebelumnya, yang berpotensi merugikan keturunan mereka.
Di sisi lain, jika pasangan penguin tetap bersama, meskipun mungkin tidak menghasilkan keturunan dalam jumlah yang diinginkan, mereka akan lebih berpengalaman dalam merawat telur dan anak-anak mereka. Pasangan yang sudah terbentuk dengan baik juga cenderung lebih efisien dalam menjaga kelangsungan hidup keturunan mereka. Oleh karena itu, meskipun perceraian dapat memberi peluang bagi penguin untuk mencari pasangan yang lebih "produktif", langkah ini tetap berisiko.
Meskipun perceraian dalam spesies penguin kecil ini dapat terdengar kontroversial, hal ini sebenarnya adalah bagian dari strategi evolusioner yang kompleks. Di alam liar, seleksi alam memainkan peran penting dalam memilih pasangan terbaik untuk kelangsungan hidup spesies. Namun, dalam beberapa kasus, perceraian ini justru dapat mengganggu keseimbangan alam, karena pasangan yang terpisah harus kembali memulai dari awal, yang kadang-kadang dapat menurunkan peluang mereka untuk berkembang biak dengan sukses.