Pohon tua itu mulai bercerita tentang bagaimana hutan ini dulu merupakan rumah bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan yang kini sudah punah. "Dulu, setiap makhluk hidup di hutan ini hidup berdampingan dengan harmonis. Mereka saling bergantung satu sama lain untuk kelangsungan hidup mereka," kata pohon itu. "Namun, seiring berjalannya waktu, manusia mulai merusak ekosistem ini demi kepentingan mereka sendiri. Penebangan liar, perburuan hewan, dan pencemaran lingkungan telah menyebabkan banyak spesies punah dan ekosistem hutan terganggu."
Raka mendengarkan dengan seksama. Dia merasa sedih mendengar bagaimana manusia telah merusak alam. "Apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki kerusakan ini?" tanyanya dengan suara penuh harap.
Pohon tua itu menjawab, "Pertama, kita harus belajar untuk hidup selaras dengan alam. Manusia harus memahami bahwa mereka bukanlah penguasa alam, melainkan bagian dari ekosistem ini. Mereka harus belajar untuk menghargai dan melindungi alam, bukan merusaknya. Kedua, kita harus melakukan reboisasi dan konservasi untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem yang telah rusak. Dan yang paling penting, kita harus mendidik generasi muda tentang pentingnya menjaga alam."
Raka merasa terinspirasi oleh kata-kata pohon tua itu. Dia bertekad untuk melakukan segala yang dia bisa untuk melindungi dan melestarikan alam. "Aku akan melakukan apa yang kamu katakan. Aku akan menyebarkan pesan ini kepada orang-orang dan bekerja untuk melindungi alam," janji Raka.