Tampang

Pemikiran Existensialisme: Kebebasan, Tanggung Jawab, dan Pencarian Makna

1 Jun 2025 09:57 wib. 39
0 0
Ilustrasi manusia yang sedang memikul beban hidup
Sumber foto: pinterest

Perasaan ini seringkali menimbulkan kecemasan dan ketakutan mendalam, yang disebut angst oleh Søren Kierkegaard. Angst bukan hanya ketakutan akan sesuatu yang spesifik, melainkan kecemasan eksistensial yang muncul dari kesadaran akan kebebasan total dan tanggung jawab yang menyertainya. Manusia seringkali mencoba melarikan diri dari angst ini dengan hidup dalam "ketidakotentikan" atau "penipuan diri" (bad faith), yaitu dengan menyalahkan keadaan, masyarakat, atau takdir atas pilihan yang sebenarnya adalah milik kita sendiri. Namun, bagi eksistensialis, hidup yang otentik adalah hidup yang menerima beban kebebasan dan tanggung jawab ini dengan berani.

Pencarian Makna di Dunia yang Absurd

Jika tidak ada makna yang telah ditentukan sebelumnya, maka manusia dihadapkan pada pencarian makna di dunia yang seringkali terasa absurd. Albert Camus, salah satu pemikir eksistensialis, menggambarkan dunia sebagai tempat yang acuh tak acuh terhadap keinginan dan pertanyaan manusia. Ini adalah "absurditas" – konflik antara keinginan bawaan manusia untuk menemukan makna dan keheningan alam semesta yang menolak untuk memberikan makna itu.

Namun, eksistensialisme bukanlah filosofi keputusasaan. Meskipun makna tidak ditemukan, ia harus diciptakan. Setiap individu memiliki kesempatan dan keharusan untuk menciptakan nilai-nilai dan tujuan mereka sendiri. Makna ditemukan dalam proyek-proyek yang kita kejar, hubungan yang kita bangun, dan cara kita merespons absurditas keberadaan. Ini adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan komitmen dan keberanian untuk terus maju, bahkan tanpa jaminan hasil.

Relevansi Eksistensialisme di Era Modern

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?