PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) merupakan sebuah organisasi internasional yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian dan kerjasama internasional. Sebagai organisasi yang memiliki komitmen dalam mengatasi masalah global, PBB memiliki beberapa lembaga yang fokus pada isu-isu tertentu, seperti UN Women (United Nations Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women) dan UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime). Baru-baru ini, melalui laporan bersama, UN Women dan UNODC mengejutkan dunia dengan mengungkapkan bahwa rata-rata 140 perempuan dibunuh setiap hari oleh pasangan atau anggota keluarga.
Laporan tersebut merupakan sebuah pukulan telak bagi masyarakat dunia, karena angka tersebut mencerminkan konsekuensi tragis dari kekerasan dalam rumah tangga. Kejadian ini menyebabkan perempuan menjadi korban paling rentan di lingkungan yang seharusnya menjadi tempat paling aman baginya. Selain itu, laporan juga mencatat bahwa benua Afrika memiliki jumlah korban tertinggi, dengan perkiraan 21.700 perempuan yang kehilangan nyawa akibat kekerasan dalam rumah tangga.
Dalam konteks Afrika, laporan yang dikeluarkan oleh UN Women dan UNODC ini seharusnya menjadi dorongan besar bagi pemerintah dan masyarakat di berbagai negara di benua tersebut. Perlu adanya langkah konkret untuk melindungi perempuan dari kekerasan dalam rumah tangga, serta menghukum pelaku kejahatan dengan tegas. Selain itu, perlu juga diadakan upaya-upaya pencegahan, pendidikan, dan sosialisasi yang dapat mengubah pola pikir dan perilaku yang menjadi akar dari kekerasan terhadap perempuan.