Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama para tokoh agama dan pemuka-pemuka masyarakat, untuk senantiasa memperhatikan cara berkomunikasi dan tindakan yang diambil. Kehadiran media sosial dan teknologi informasi memungkinkan setiap tindakan dan perkataan untuk dengan mudah tersebar dan berpotensi menciptakan dampak negatif yang luas. Oleh karena itu, para tokoh masyarakat harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan kritik, serta senantiasa mengedepankan etika dan asas persaudaraan.
Mayor Teddy Indra Wijaya juga menegaskan bahwa tindakan Miftah telah melukai perasaan pedagang es dan air mineral yang menjadi sasaran hinaannya. Sikap merendahkan dan merugikan orang lain dengan sengaja tidak dapat dibenarkan dalam konteks apapun. Hal ini juga harus menjadi bahan introspeksi bagi Miftah dan para pendakwah lainnya untuk selalu mengedepankan kedamaian dan sikap yang menjunjung tinggi martabat manusia, tanpa terkecuali.
Dengan adanya teguran yang diberikan Mayor Teddy Indra Wijaya, diharapkan tindakan yang dilakukan oleh Miftah tidak terulang kembali di masa mendatang. Lebih dari itu, para tokoh masyarakat dan agama diharapkan dapat memberikan contoh yang baik dan menjadi agen perdamaian serta toleransi di tengah masyarakat yang beragam. Demikianlah, peristiwa ini seharusnya menjadi momentum untuk merenung dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya sikap dan tindakan yang menyatu dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.