Tampang

Mengapa Masyarakat Indonesia Tidak Fasih Berbahasa Belanda? Menelusuri Jejak Kolonialisme dan Kebijakan Budaya

16 Jan 2025 08:06 wib. 27
0 0
Mengapa Masyarakat Indonesia Tidak Fasih Berbahasa Belanda? Menelusuri Jejak Kolonialisme dan Kebijakan Budaya
Sumber foto: iStock

Kolonialisme dan Warisan Budaya di Asia Tenggara

Indonesia, Malaysia, dan Singapura memiliki sejarah yang serupa sebagai negara bekas jajahan bangsa asing. Namun, meskipun memiliki kesamaan dalam hal masa lalu kolonial, dampak penjajahan pada masing-masing negara menunjukkan perbedaan yang mencolok.

Malaysia dan Singapura, yang merupakan bekas jajahan Inggris, memiliki penduduk dengan tingkat kefasihan bahasa Inggris yang tinggi. Sementara itu, masyarakat Indonesia, meskipun pernah dijajah oleh Belanda selama ratusan tahun, tidak menunjukkan kemampuan serupa dalam berbahasa Belanda.

Perbedaan ini menimbulkan pertanyaan: mengapa masyarakat Indonesia tidak fasih berbahasa Belanda seperti halnya penduduk Malaysia dan Singapura yang fasih berbahasa Inggris? Jawabannya terletak pada perbedaan corak kolonialisme antara Belanda dan Inggris, terutama dalam pendekatan mereka terhadap kebudayaan lokal dan bahasa.

Pengaruh Penjajahan terhadap Bahasa dan Budaya Lokal

Penjajahan hampir selalu meninggalkan jejak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk hukum, politik, mentalitas, kebudayaan, dan bahasa. Di Malaysia dan Singapura, jejak penjajahan Inggris sangat terasa melalui kefasihan penduduknya dalam berbahasa Inggris. Bahasa Inggris menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, pendidikan, dan bahkan sistem pemerintahan.

Sebaliknya, di Indonesia, pengaruh bahasa Belanda tidak sebesar itu. Kata-kata serapan seperti gordijn (gorden), bioscoop (bioskop), dan kantoor (kantor) hanyalah sebagian kecil dari jejak bahasa Belanda dalam bahasa Indonesia. Kebanyakan masyarakat Indonesia tidak menguasai bahasa Belanda, baik secara lisan maupun tulisan.

Kolonialisme Inggris: Invasi Budaya yang Terencana

Inggris memiliki pendekatan kolonialisme yang berbeda dibandingkan Belanda. Penjajah Inggris secara aktif melakukan invasi budaya Barat ke masyarakat Melayu. Kebijakan ini bertujuan untuk membaurkan kebudayaan lokal dengan kebudayaan Barat, bahkan hingga mengikis kebudayaan asli.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Naik Kereta Api di Zaman Now...
0 Suka, 0 Komentar, 26 Jun 2018

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?