Saat ini, TikTok sedang diramaikan oleh konten-konten Italian brainrot yang digandrungi oleh anak-anak generasi Alpha. Konten-konten ini umumnya berupa meme anomali yang dianggap lucu dan menghibur, namun sejatinya bisa memiliki dampak negatif bagi perkembangan mental anak. Terlalu sering terpapar konten semacam ini membuat anak berisiko sulit membedakan realita dengan khayalan.
Fenomena Italian brainrot di TikTok mulai banyak dibahas oleh para psikolog dan pendidik. Konten-konten ini cenderung absurd, penuh dengan humor yang aneh, bahkan kadang tidak masuk akal. Misalnya, sebuah meme dengan gambar yang tidak sesuai dengan narasi yang disampaikan, sering kali menciptakan bingung dan ketidakpastian. Anak-anak yang terpapar konten seperti ini secara berlebihan bisa mengalami kesulitan dalam memahami batasan antara dunia nyata dan imajinasi.
Salah satu alasan mengapa konten ini begitu menarik bagi anak-anak adalah daya tarik visual dan kecepatan penyampaian. TikTok, dengan algoritma yang pintar, menampilkan video-video singkat yang segera menarik perhatian. Paduan antara gerakan cepat, musik catchy, dan visual yang berwarna-warni membuat konten-konten ini sangat adiktif. Akibatnya, anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di platform ini, terjebak dalam siklus konsumsi konten yang terus menerus.