Selain itu, pilihan baju Tikim, celana pangsi, dan kopiah merah marun menjadi representasi dari keberagaman budaya di DKI Jakarta. Mayor berhasil menyatukan beragam unsur lokal yang ada di Jakarta dan menggambarkannya dalam karakter maskotnya. Hal ini tentu menjadi simbol kesatuan dalam perbedaan, serta mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga persatuan dan kebhinekaan dalam berdemokrasi.
Penampilan Mayor yang ceria dan menggemaskan diharapkan dapat memberikan nuansa positif dalam Pilkada DKI 2024. Sebagai maskot yang dipilih untuk acara demokrasi seperti pemilihan gubernur dan wakil gubernur, Mayor diharapkan dapat memberikan semangat dan antusiasme bagi masyarakat Jakarta untuk berpartisipasi aktif dalam proses pemilihan tersebut.
Dengan karakter yang unik dan menggambarkan keberagaman budaya di DKI Jakarta, Mayor diharapkan dapat menjadi ikon yang mampu menarik perhatian masyarakat untuk terlibat dalam Pilkada DKI 2024. Melalui kehadiran Mayor, diharapkan semakin banyak masyarakat yang terinspirasi untuk memberikan suara dalam pemilihan tersebut, sehingga proses demokrasi dapat berjalan dengan lancar dan berkesinambungan.