Saat tim ekspedisi menyusuri jalur-jalur yang telah ditunjukkan oleh masyarakat adat, mereka menemukan jejak dan tanda-tanda keberadaan mamalia ini. Akhirnya, penggunaan kamera jebakan membuahkan hasil ketika gambar mamalia ini muncul dalam bingkai. Keberadaan mamalia ini menjadi tanda bahagia bahwa beberapa spesies yang disangka sudah punah ternyata masih bisa ditemukan.
Selain itu, penemuan mamalia yang hidup sejak zaman dinosaurus ini menjadi peluang bagi penelitian lebih lanjut mengenai ekosistem Papua. Para peneliti berharap dapat mengeksplorasi lebih jauh mengenai hidup dan kebiasaan mamalia ini, serta bagaimana mereka bisa bertahan di tengah ancaman perubahan habitat akibat deforestasi dan aktivitas manusia.
Keberhasilan ini juga menunjukkan pentingnya kerja sama antara para ilmuwan dan komunitas lokal. Dalam banyak kasus, ilmu pengetahuan modern tidak dapat memberikan solusi yang efektif tanpa dukungan dari masyarakat adat yang memiliki wawasan mendalam tentang lingkungan mereka.
Tidak kalah menariknya, penemuan ini mengingatkan kita akan banyaknya spesies yang mungkin masih tersembunyi di belantara hutan Papua dan wilayah lainnya. Ada kemungkinan masih banyak mamalia, reptil, atau bahkan tumbuhan yang dianggap punah namun sebenarnya masih ada di tempat-tempat yang sulit dijangkau manusia.