BPBD Kabupaten Pekalongan menyebut bahwa bencana ini juga memicu banjir bandang di beberapa wilayah sekitar. Akibatnya, aktivitas masyarakat terhenti total, dan sebagian besar penduduk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah mengerahkan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, serta relawan untuk membantu evakuasi dan memberikan bantuan darurat kepada warga terdampak. Alat berat juga dikerahkan untuk membuka kembali akses jalan yang tertutup longsoran tanah.
Selain itu, posko pengungsian darurat telah didirikan di Desa Kayupuring. Bantuan berupa makanan, air bersih, dan kebutuhan medis mulai didistribusikan kepada warga yang mengungsi. Namun, akses logistik masih menjadi kendala utama mengingat sebagian besar jalur menuju lokasi bencana tidak bisa dilewati.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor untuk tetap waspada dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda pergerakan tanah. "Keselamatan warga adalah prioritas utama. Kami juga akan melakukan pemetaan ulang wilayah rawan bencana untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," tambah Yulian Akbar.