“Kesejahteraan hewan adalah isu yang sering diabaikan. Saya ingin memastikan bahwa suara mereka bisa didengar dan ada kebijakan yang benar-benar berpihak pada perlindungan hewan,” ujar Dewi dalam sebuah wawancara.
Partainya berencana mengusulkan kebijakan yang lebih ketat terkait penjualan hewan, peningkatan standar kesejahteraan hewan dalam industri peternakan, serta pencegahan kekerasan terhadap hewan.
Langkah Dewi Sukarno mendirikan partai berbasis perlindungan hewan di Jepang menuai beragam reaksi. Banyak aktivis hak-hak hewan yang mendukung langkahnya, mengingat isu ini sering kali tidak menjadi prioritas dalam politik Jepang.
Namun, ada juga yang mempertanyakan apakah partai ini bisa meraih dukungan signifikan dalam pemilu mendatang. Sebagai pendatang baru di dunia politik Jepang, Dewi harus menghadapi partai-partai besar yang sudah lebih mapan.
Selain itu, keputusannya untuk melepas status WNI juga memicu perdebatan di Indonesia. Beberapa pihak menilai langkah tersebut sebagai bentuk pengabdian terhadap negaranya yang baru, sementara yang lain merasa Dewi telah melepaskan warisannya sebagai bagian dari keluarga besar Sukarno.