Sejak saat itu, banyak orang berharap agar kasus seperti ini bisa dijadikan contoh penting dalam reformasi hukum tanah di Indonesia. Dengan semakin banyaknya sengketa tanah yang terjadi, harapan untuk adanya kejelasan dan transparansi dalam hukum tanah kian mendesak. Masalah ini tak hanya berdampak pada individu seperti Atalarik Syah, tetapi juga menciptakan ketidakpastian bagi masyarakat umum yang berinvestasi dalam properti.
Meskipun rumahnya telah hilang, Atalarik Syah diyakini akan terus berjuang, tidak hanya untuk haknya yang hilang tetapi juga untuk masa depannya yang lebih baik. Kini, perhatian publik tertuju pada langkah selanjutnya dari Atalarik dan bagaimana ia akan menghadapi tantangan baru setelah kehilangan rumah yang berarti bagi dirinya.