Tampang

Kisah Warga Nepal Bangun Museum Replika Karya Seni Demi Repatriasi Patung dan Artefak yang dicuri, Kembalikan Dewa-Dewa Kami

28 Sep 2024 19:07 wib. 33
0 0
Kisah Warga Nepal Bangun Museum Replika Karya Seni Demi Repatriasi Patung dan Artefak yang dicuri, Kembalikan Dewa-Dewa Kami
Sumber foto: Google

Patung-patung ini yang hampir ada di semua kuil di seluruh Nepal, jarang dijaga karena disembah oleh penduduk setempat setiap hari. Pencurian tersebut membuat masyarakat merasa seperti mereka telah "kehilangan kepercayaan dan pelindung".

Meskipun jumlah pencurian telah menurun, beberapa tempat kemudian melindungi patung-patung dewa dengan mengurung mereka dalam kandang besi. Selama beberapa dekade, sebagian besar warga Nepal tidak tahu keberadaan artefak sejarah dan patung-patung dewa mereka yang hilang. Namun hal ini berubah setelah kampanye pemulihan warisan nasional dimulai pada 2021.

Para aktivis menemukan banyak patung-patung ini sekarang berada di museum, balai lelang, atau koleksi pribadi di negara-negara Barat seperti AS, Inggris, dan Prancis. Mereka kemudian bekerja sama dengan pemerintah untuk menekan lembaga-lembaga luar negeri agar mengembalikan karya-karya tersebut.

Namun ada banyak rintangan dalam proses repatriasi artefak yang hilang, dan Kalung Taleju yang sejarahnya dapat ditelusuri kembali ke abad ke-17 adalah contoh kasusnya.

Pada 1970, kalung berlapis emas raksasa yang diukir dengan batu-batu berharga hilang dari Kuil Taleju dewi yang diyakini para penyembahnya memberikan kekuasaan kepada raja-raja Dinasti Malla yang berkuasa dari tahun 1201 hingga 1779.

Hilangnya kalung tersebut semakin mengejutkan masyarakat karena kuil tersebut hanya dibuka untuk umum setahun sekali pada hari kesembilan Festival Dashain.

Sebagian besar publik Nepal tidak mengetahui keberadaan Kalung Taleju hingga tiga tahun lalu, ketika Dr Sweta Gyanu Baniya seorang akademisi Nepal yang tinggal di AS mengunggah foto kalung tersebut saat berada di Institut Seni Chicago di X.

“Kami terkejut setelah mengetahui bahwa karya ini dipajang di museum Amerika selama bertahun-tahun,” kata Uddhay Karmacharya, kepala pendeta di Kuil Taleju.

Dia telah menyerahkan dokumen yang membuktikan asal usul patung tersebut kepada pihak berwenang Nepal.

“Hari saat barang itu dikembalikan akan menjadi hari terpenting dalam hidup saya.”

Kalung tersebut merupakan hadiah dari Alsdorf Foundation, menurut situs Institut Seni Chicago. Juru bicara Institut Seni Chicago mengatakan kepada BBC bahwa mereka masih menunggu tanggapan dari pemerintah Nepal setelah meminta informasi tambahan pada Mei 2022.

Pradhananga yang mengepalai Departemen Arkeologi Nepal mengatakan mereka telah memberikan cukup bukti, termasuk catatan arsip dan prasasti pada kalung tersebut yang menyebut kalung itu dibuat khusus oleh Raja Pratap Malla untuk Dewi Taleju.

Lembaga-lembaga Barat sering menggunakan taktik menunda untuk meniadakan semangat juang kampanye repatriasi, menurut aktivis Kanak Mani Dixit.

"Mereka suka menggunakan kata 'asal-usul' dengan meminta bukti dari kami. Tanggung jawab untuk membuktikan bahwa itu milik Nepal dibebankan kepada kami, bukan kepada mereka sendiri tentang bagaimana mereka mendapatkannya."

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Daun Jambu
0 Suka, 0 Komentar, 6 Jul 2024

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.