Sejak saat itu, ia terus melanjutkan perjuangan seorang diri. Lima orang anak yang ia besarkan pun menjadi saksi betapa ibunya tak pernah berhenti berusaha. Dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, ia terus berdagang di pasar, menyisihkan sebagian penghasilan walau kecil. Keinginan untuk bertamu ke Baitullah tak pernah luntur, meski usia semakin menua.
Kini, setelah lebih dari setengah abad perjuangan, impian itu akhirnya menjadi nyata. Asma Tanjung tercatat sebagai salah satu jamaah haji asal Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 05 Embarkasi Medan (KNO-05). Ia dijadwalkan berangkat pada 5 Mei 2025, bersama para calon haji lainnya dari Sumatera Utara.
Kisah Asma bukan hanya tentang haji, tetapi juga tentang keteguhan hati, pengorbanan, dan keyakinan yang tak tergoyahkan. Dalam dunia yang serba instan, cerita Asma menjadi pengingat bahwa proses dan kesabaran memiliki nilai yang tak tergantikan. Ia bukan hanya pergi haji sebagai pemenuhan ibadah, tapi juga sebagai simbol keberhasilan hidup dalam memegang prinsip dan mimpi.