Di tengah hutan lebat pegunungan Flores, tersembunyi sebuah kampung adat yang dikenal dengan nama Wae Rebo. Terletak di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Wae Rebo telah menarik perhatian banyak wisatawan dan peneliti budaya dari berbagai belahan dunia karena keunikan dan keindahan alam serta budaya tradisionalnya yang terjaga. Artikel ini akan mengulas keindahan dan keunikan Kampung Adat Wae Rebo, serta mengapa tempat ini sering disebut sebagai "Surga Tersembunyi di Tengah Hutan Flores."
Sejarah dan Asal Usul Wae Rebo
Wae Rebo adalah kampung adat yang dihuni oleh masyarakat Manggarai yang mempertahankan tradisi dan adat istiadat leluhur mereka. Kampung ini diyakini telah berdiri sejak sekitar 100 tahun yang lalu. Masyarakat Wae Rebo berasal dari klan yang dikenal dengan nama Klan Watang yang bermigrasi dari daerah Minangkabau, Sumatera Barat. Mereka mendirikan Wae Rebo di tengah pegunungan Flores yang indah dan subur.
Keunikan Arsitektur Mbaru Niang
Salah satu daya tarik utama Wae Rebo adalah arsitektur rumah adatnya yang unik, yang dikenal dengan nama Mbaru Niang. Mbaru Niang adalah rumah berbentuk kerucut dengan atap yang terbuat dari daun lontar. Rumah ini memiliki struktur lima tingkat, yang masing-masing tingkatnya memiliki fungsi tertentu. Tingkat paling bawah digunakan sebagai tempat tinggal, sementara tingkat di atasnya digunakan untuk menyimpan hasil panen, barang berharga, dan pusaka keluarga.
Mbaru Niang tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi, tetapi juga dirancang dengan cermat untuk menyesuaikan dengan kondisi alam sekitar. Bentuk kerucutnya membuat rumah ini tahan terhadap angin kencang dan hujan lebat yang sering terjadi di pegunungan Flores.