Aku pernah membaca sebuah kata bijak yang menarik. Kurang lebih kata bijaknya menyebutkan, “Kita tidak bisa memilih dilahirkan di keluarga mana, namun kita bisa memilih bagaimana kita bisa menebarkan cinta di dalamnya.” Ada juga yang menuliskan kata bijak yang isinya hampir sama, “Kita tidak bisa memilih dilahirkan di keluarga mana, namun kita bisa memilih ingin menciptakan keluarga yang seperti apa kelak.” Membaca kata-kata bijak tersebut membuatku berpikir dengan keluarga di mana aku dilahirkan. Jadi terpikir juga, “Apakah ini keluarga terbaikku?”, “Apa jadinya jika aku dilahirkan di keluarga yang berbeda?”, bisa ada banyak tanya di kepala.
Dalam hidup, ada banyak peristiwa yang terjadi pada kita juga keluarga kita. Mungkin dalam keseharian, ada kalanya kita tidak selalu intens berinteraksi dengan seluruh anggota keluarga kita. Ada kalanya kita hanya berinteraksi ketika sarapan atau makan malam saja. Tapi, disadari atau tidak, apa yang kita alami dalam keseharian kita (di luar rumah) berhubungan juga dengan keluarga kita. Bagaimana kita bereaksi ketika kita dihadapkan dengan target-target kerja di kantor, dipengaruhi oleh keluarga kita. Bagaimana kita bereaksi, dipengaruhi oleh kepribadian kita. Kepribadian kita ya terbentuk dari pola asuh orangtua kita (baca: keluarga).