Kehidupan dan Tradisi Masyarakat Wae Rebo
Masyarakat Wae Rebo hidup dalam harmoni dengan alam. Mereka menjalani kehidupan yang sederhana dan bergantung pada pertanian dan peternakan sebagai mata pencaharian utama. Kopi adalah salah satu komoditas utama yang dihasilkan oleh masyarakat Wae Rebo, dan kopi dari kampung ini dikenal memiliki kualitas yang sangat baik.
Tradisi dan adat istiadat leluhur dijaga dengan sangat baik di Wae Rebo. Salah satu tradisi penting adalah upacara Penti, yang diadakan setiap tahun sebagai bentuk syukur atas hasil panen dan doa untuk keselamatan dan kesejahteraan kampung. Dalam upacara Penti, masyarakat Wae Rebo mengadakan berbagai ritual dan tarian tradisional yang menggambarkan kepercayaan dan nilai-nilai budaya mereka.
Perjalanan Menuju Wae Rebo
Perjalanan menuju Wae Rebo adalah petualangan tersendiri yang menantang dan penuh keindahan. Untuk mencapai kampung adat ini, wisatawan harus melakukan perjalanan darat dari Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, menuju desa Denge. Dari Denge, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama sekitar 3-4 jam melintasi hutan, sungai, dan perbukitan. Meskipun perjalanan ini cukup melelahkan, pemandangan alam yang luar biasa sepanjang jalan membuat semua usaha terasa sangat sepadan.
Keindahan Alam dan Ekowisata
Keindahan alam di sekitar Wae Rebo tidak kalah menariknya dengan budaya dan tradisinya. Kampung ini dikelilingi oleh hutan lebat, perbukitan hijau, dan pemandangan pegunungan yang menakjubkan. Suasana sejuk dan udara segar pegunungan memberikan pengalaman yang menenangkan dan menyegarkan bagi para wisatawan.