Pada hari Selasa (22/10/24), ketegangan di wilayah Gaza semakin memuncak ketika rumah sakit Indonesia kembali menjadi target serangan. Sejumlah pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut menjadi korban atas kekejaman serangan militer Israel. Mereka yang seharusnya berada dalam lingkungan yang aman dan terlindungi, harus menghadapi nasib tragis akibat konflik yang terus berlanjut.
Tidak hanya melukai fisik, serangan ini juga meninggalkan luka emosional dan psikologis yang sangat dalam bagi para korban, termasuk keluarga dan para petugas medis di rumah sakit. Fasilitas kesehatan seharusnya menjadi zona aman di tengah-tengah kekerasan, namun serangan terhadap rumah sakit Indonesia di Gaza menunjukkan betapa rapuhnya keamanan dalam konflik bersenjata.
Konflik di Timur Tengah, khususnya antara Palestina dan Israel, sudah berlangsung selama puluhan tahun. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh berbagai pihak terus dilakukan, namun seakan tidak kunjung membuahkan hasil yang signifikan. Serangan terhadap fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit Indonesia di Gaza, merupakan contoh nyata dari bagaimana konflik bersenjata merusak kehidupan masyarakat dan juga mengganggu pelayanan kesehatan yang seharusnya diselenggarakan dengan netralitas dan kepedulian terhadap kemanusiaan.