Selain itu, pemanfaatan media sosial dalam politik seringkali dipenuhi oleh isu-isu hinaan, hoaks, atau informasi yang menyesatkan. Konten-konten negatif ini seringkali mendapatkan perhatian yang lebih besar daripada konten-konten yang bernilai positif dan konstruktif. Hal ini kemudian membuat pemanfaatan media sosial dalam politik menjadi kurang efektif karena terlalu banyak terjebak dalam perselisihan dan provokasi.
Menurut IMGR 2025, tantangan besar dalam pemanfaatan media sosial dalam politik adalah bagaimana mengubah opini di dunia maya menjadi tindakan nyata di dunia nyata. Anak muda perlu dilibatkan lebih dalam dalam kegiatan politik yang konkret, seperti partisipasi dalam Pemilu, diskusi publik, atau gerakan-gerakan sosial yang berguna. Selain itu, perlu ada upaya untuk mengedukasi anak muda mengenai cara menyaring informasi yang benar dan bertanggung jawab di media sosial, serta cara berdialog dengan orang yang memiliki pandangan politik berbeda.
Di sisi lain, media sosial tetap memberikan dampak positif dalam politik, terutama dalam hal meningkatkan partisipasi politik secara keseluruhan. Platform-platform ini memungkinkan anak muda untuk dengan mudah terlibat dalam diskusi politik, mengakses informasi terkini, dan menyuarakan pendapat mereka. Hal ini memberikan kesempatan yang lebih besar bagi mereka untuk merasa memiliki suara dalam dinamika politik negara.