Pada hari kedua gencatan senjata di Jalur Gaza, Senin (20/1/2025), lebih dari 900 truk bantuan kemanusiaan berhasil memasuki wilayah tersebut. Menurut laporan resmi, jumlah ini melampaui target harian yang disepakati dalam perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Bantuan kemanusiaan ini membawa berbagai kebutuhan mendesak, seperti makanan, obat-obatan, dan peralatan medis, untuk mendukung penduduk Gaza yang terdampak konflik berkepanjangan. Gencatan senjata yang mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025) telah membuka akses pengiriman bantuan yang sebelumnya terhambat akibat pertempuran.
Berdasarkan informasi dari otoritas terkait, 915 truk yang berhasil masuk melampaui target harian sekitar 850 truk. Hal ini menunjukkan komitmen berbagai pihak untuk mempercepat penyaluran bantuan kepada warga Gaza. Perjanjian gencatan senjata mencakup pengaturan agar bantuan kemanusiaan dapat mengalir tanpa hambatan selama masa gencatan berlangsung.
“Ini adalah hasil kerja keras dari tim kemanusiaan internasional dan dukungan logistik dari berbagai negara,” ujar seorang pejabat PBB yang mengawasi distribusi bantuan di Gaza. Ia menambahkan bahwa distribusi bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang telah mengalami penderitaan selama bertahun-tahun.