Tampang.com | Polusi udara musiman yang melanda Thailand dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan lebih dari 250 sekolah di Bangkok terpaksa tutup pada Kamis (23/1/25). Penutupan ini dilakukan untuk melindungi para siswa dari paparan kualitas udara yang membahayakan kesehatan. Pejabat setempat juga mengimbau warga untuk bekerja dari rumah dan membatasi penggunaan kendaraan berat di kota.
Polusi udara musiman memang bukan hal baru di Thailand, namun kondisi berkabut yang terjadi pada minggu ini merupakan yang terburuk sejak 2020. Menurut laporan dari Al Jazeera, kota Bangkok telah berjuang melawan kualitas udara yang buruk sejak pertengahan minggu. Fenomena polusi ini terjadi akibat tingginya tingkat polutan, terutama debu halus PM2.5, yang telah mencapai konsentrasi berbahaya. Indeks kualitas udara (AQI) di Bangkok, yang dipantau oleh mitra Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, IQAir, tercatat mencapai angka 159 kategori "tidak sehat bagi kelompok sensitif".
Polusi udara yang parah ini disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, seperti pembakaran limbah pertanian di daerah sekitarnya, cuaca yang stagnan, dan lalu lintas padat di kota. Kondisi ini menyebabkan kualitas udara menurun drastis, dengan partikel debu halus yang dapat masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan dan iritasi mata.