Cuaca ekstrem merupakan peristiwa cuaca yang di luar dari kebiasaan dan sering kali dapat menyebabkan dampak yang merugikan bagi manusia maupun lingkungan. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa frekuensi cuaca ekstrem meningkat secara signifikan di berbagai belahan dunia. Perubahan iklim dianggap sebagai salah satu penyebab utama dari peningkatan frekuensi cuaca ekstrem ini.
Menurut data yang dirilis oleh BMKG, terdapat peningkatan yang signifikan dalam frekuensi cuaca ekstrem seperti angin kencang, banjir, tanah longsor, dan gelombang panas dalam lima tahun terakhir. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang serius karena cuaca ekstrem dapat berdampak buruk pada kehidupan manusia, pertanian, dan ekosistem.
Salah satu penyebab utama dari peningkatan frekuensi cuaca ekstrem ini adalah perubahan iklim yang terjadi di seluruh dunia. Perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan emisi gas rumah kaca. Dampak dari perubahan iklim ini termasuk peningkatan suhu global, pola hujan yang tidak stabil, dan peningkatan intensitas badai.