Dalam aksi ini, perwakilan KSPI dan Partai Buruh menegaskan bahwa mereka tidak akan membubarkan diri sebelum ada perwakilan Kedubes Malaysia yang menemui mereka secara langsung. Ketua KSPI, Said Iqbal, menyampaikan beberapa tuntutan utama mereka, di antaranya:
Keadilan bagi lima WNI yang ditembak mati oleh aparat Malaysia – Buruh mendesak pemerintah Malaysia mengusut tuntas kejadian tersebut dan memberikan penjelasan resmi kepada publik Indonesia.
Perlindungan tenaga kerja Indonesia di Malaysia – KSPI menuntut jaminan perlindungan bagi para pekerja migran Indonesia, termasuk perbaikan kondisi kerja dan pemberian hak yang layak sesuai dengan perjanjian bilateral.
Pemberlakuan standar upah dan kesejahteraan bagi TKI – Para buruh menuntut agar Malaysia menerapkan standar upah minimum yang layak bagi tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sektor formal maupun informal.
Menurut Said Iqbal, kasus eksploitasi dan pelanggaran hak tenaga kerja Indonesia di Malaysia masih sering terjadi, dan pemerintah Indonesia harus bersikap tegas dalam menangani masalah ini.
Hingga sore hari, pihak Kedutaan Besar Malaysia belum memberikan tanggapan resmi atas aksi unjuk rasa tersebut. Sementara itu, aparat kepolisian terus mengamankan lokasi agar demonstrasi tidak berujung pada bentrokan fisik.