Keberhasilan Pak Rahman dalam mengubah sikapnya dan menjadi pelindung harimau adalah bukti bahwa kolaborasi antara penduduk lokal dan konservasionis bisa menghasilkan perubahan positif. Upaya ini tidak hanya membantu melindungi Harimau Sumatra, tetapi juga meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi di kalangan masyarakat setempat.
Penemuan Teknologi Pelacak
Selain kolaborasi dengan penduduk lokal, penggunaan teknologi juga memainkan peran penting dalam penyelamatan hewan langka. Pada tahun 2015, tim peneliti dari Universitas Sumatra Utara dan WCS mengembangkan perangkat pelacak berbasis GPS untuk memantau pergerakan harimau. Teknologi ini memungkinkan tim untuk melacak harimau secara realtime, memberikan data penting tentang pola pergerakan dan wilayah jelajah mereka.
Salah satu penemuan menarik adalah ketika perangkat pelacak ini membantu menyelamatkan seekor harimau betina yang terperangkap di wilayah konflik manusiaharimau. Dengan informasi yang akurat, tim penyelamat berhasil membebaskan harimau tersebut dan memindahkannya ke area yang lebih aman.
Program Rehabilitasi dan Pembiakan
Selain pelestarian di habitat alami, program rehabilitasi dan pembiakan di penangkaran juga memainkan peran penting. Di Taman Nasional Gunung Leuser, pusat rehabilitasi dan pembiakan Harimau Sumatra telah didirikan untuk menyelamatkan harimau yang terluka atau yatim piatu. Di sini, harimauharimau ini mendapatkan perawatan medis dan pelatihan keterampilan berburu sebelum akhirnya dilepasliarkan kembali ke alam liar.