Tampang

Cadbury Berulang Tahun ke-200: Sebelas Tonggak Dalam Sejarahnya

22 Mar 2024 04:51 wib. 1.151
0 0
Cadbury Berulang Tahun ke-200: Sebelas Tonggak Dalam Sejarahnya
Sumber foto: Google

Banyak pekerja Cadbury tinggal di sana (dan masih tinggal di sana), namun tidak lebih dari 40% rumah di Bournville yang pernah ditempati oleh karyawan.

Perwalian tersebut bertahan hingga saat ini, mencakup 1.000 hektar dan 8.000 rumah. Festival Desa Bournville masih berlangsung setiap bulan Juni.

1905: Susu Susu - Kelahiran bar ikonik

Bar khas Cadbury hampir bernama Highland Milk atau Dairy Maid, tetapi ketika putri seorang pelanggan menyarankan Dairy Milk, nama itu melekat.

Pada tahun 1925, cokelat ini menjadi cokelat batangan terlaris di Inggris. Satu abad kemudian, ini masih menjadi favorit bangsa. Diperkirakan 21,4 juta orang di Inggris mengonsumsi susu batangan pada tahun 2022/23, menurut Statista.

1919 dan 1969: Merger dan akuisisi

Sebelum tempat makanan terbesar Amerika, Kraft, mengambil alih Cadbury secara kontroversial pada tahun 2010, pembuat coklat ini memiliki sejarah mengambil alih bisnis gula-gula lainnya.

Pada tahun 1919, Cadbury mengambil alih Fry's, pembuat coklat lain yang dijalankan oleh Quaker, yang berbasis di Bristol. Perusahaan ini mendahului Cadbury dan menciptakan coklat batangan padat pertama pada tahun 1847.

Setelah merger, produksi juga dimulai di sebuah pabrik di Somerdale, di luar Bristol.

Kemudian pada tahun 1969, Cadbury membeli merek ikonik Inggris lainnya, yaitu pembuat minuman Schweppes.

Perusahaan ini dikenal sebagai Cadbury Schweppes hingga tahun 2008, ketika kembang gula dan minuman dipecah menjadi dua bisnis, Dr Pepper Snapple Group dan Cadbury plc.

Setelah hampir satu abad pada tahun 2007, Cadbury mengumumkan rencana untuk menutup pabrik Somerdale, dan memindahkan produksi ke Polandia, yang mengakibatkan hilangnya ratusan pekerjaan.

Namun pada tahun 2010, giliran Cadbury yang akan mengambil alih perusahaannya sendiri.

Pemilik baru Kraft awalnya berjanji untuk menjaga pabrik Bristol tetap buka sebelum menarik kembali janjinya dan menutup produksi di sana setahun kemudian.

1973: Eropa menolak coklat Cadbury

Sejak tahun 1973, ketika negara tersebut memilih untuk bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (EEC), Inggris telah berselisih dengan mitra-mitranya di benua tersebut.

Dalam beberapa bulan setelah pemungutan suara, salah satu ketidaksepakatan tersebut menempatkan Cadbury tepat di tengah perdebatan mengenai apakah mereka benar-benar menjual coklat.

Mitra baru Inggris di Eropa mengatakan kepada perusahaan bahwa produk mereka adalah kembang gula, dan bukan coklat, karena batangan mereka mengandung terlalu banyak lemak nabati dan tidak cukup padatan kakao.

Namun, bos Cadbury menolak mengubah resepnya dan selama 27 tahun mereka diberitahu bahwa coklat mereka tidak dapat dijual di Eropa.

Namun akhirnya pada tahun 2000, anggota parlemen Eropa memutuskan untuk mengizinkan coklat yang dibuat dengan kandungan lemak nabati hingga 5% atau kandungan susu hingga 20% akhirnya dapat dijual di seluruh 15 negara anggotanya.

1970-an dan seterusnya: Iklan-iklan inovatif

Dengan munculnya televisi berwarna, Cadbury berada di garda depan revolusi periklanan, menghadirkan serangkaian promosi ikonik untuk merek-merek terbesarnya.

Pembaca pada usia tertentu mungkin dapat bersenandung, "Satu jari Fudge saja sudah cukup untuk memberikan hadiah kepada anak-anak Anda" dan "semua orang menyukai kotak Buah dan Kacang".

Pada tahun 2007, ketika situs berbagi video YouTube masih dalam masa pertumbuhan, iklan Dairy Milk yang menampilkan permainan drum Gorilla yang mirip dengan lagu Phil Collins "In The Air Tonight" menjadi viral.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.