Tampang.com | Kota Depok, yang berbatasan langsung dengan Jakarta dan Banten, belakangan menjadi perbincangan karena klaim bahwa kota ini sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Bahkan, ada narasi yang menyebut bahwa Depok pernah memiliki "presiden" sendiri. Tapi, benarkah klaim tersebut?
Jika melihat sejarah, pernyataan ini tidak sepenuhnya salah. Depok memang memiliki sejarah panjang, bahkan lebih tua dari kemerdekaan Indonesia.
Bukti arkeologis menunjukkan bahwa wilayah Depok telah dihuni sejak zaman Neolitikum. Sejumlah artefak, seperti kapak dengan dua ujung runcing, ditemukan di beberapa lokasi di kota ini, termasuk Pondok Cina dan Pondok Kelapa Dua.
Penemuan ini mengindikasikan bahwa masyarakat prasejarah sudah tinggal dan beraktivitas di kawasan Depok sejak ribuan tahun lalu. Hal ini membuktikan bahwa Depok bukanlah kota baru, melainkan memiliki sejarah yang sangat panjang.
Depok di Bawah Kekuasaan Kolonial Belanda, Dalam catatan sejarah modern, Depok mulai berkembang pesat sejak abad ke-17. Pada tahun 1696, seorang tuan tanah berkebangsaan Belanda bernama Cornelis Chastelein membeli tanah di kawasan ini. Chastelein kemudian membebaskan para budaknya dan memberikan mereka hak atas tanah tersebut. Para budak yang telah merdeka ini kemudian membentuk komunitas yang dikenal sebagai "Orang Depok".