Menariknya, komunitas ini mengatur pemerintahan sendiri, bahkan memiliki pemimpin yang disebut sebagai "presiden Depok". Mereka juga memiliki sistem hukum sendiri yang berbeda dari pemerintahan Hindia Belanda.
Keberadaan "presiden Depok" ini sering kali menimbulkan anggapan bahwa Depok adalah sebuah wilayah otonom sebelum Indonesia merdeka. Namun, secara hukum, Depok tetap berada di bawah kendali pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Saat Indonesia merdeka pada tahun 1945, Depok masih berstatus sebagai wilayah yang memiliki hak istimewa karena warisan dari masa Chastelein. Namun, seiring dengan berkembangnya negara Indonesia, hak istimewa tersebut dihapus, dan Depok menjadi bagian dari wilayah Jawa Barat.
Pada tahun 1982, Depok ditetapkan sebagai kota administratif di bawah Kabupaten Bogor. Statusnya kemudian meningkat menjadi kota otonom pada tahun 1999, yang kini dikenal sebagai Kota Depok.
Jadi, apakah benar Depok sudah ada sebelum Indonesia merdeka? Jawabannya adalah ya. Depok memiliki sejarah panjang, bahkan sejak zaman prasejarah. Di era kolonial, Depok juga memiliki komunitas yang semi-otonom dengan pemimpin sendiri, yang sering disebut sebagai "presiden Depok". Namun, status ini tetap berada dalam sistem kolonial Belanda dan bukan sebagai negara merdeka.
