Tampang

Baunya Seperti Tong Sampah yang Meluap, Anatomi Bunga Bangkai Raksasa Asal Indonesia

6 Okt 2024 21:55 wib. 185
0 0
Baunya Seperti Tong Sampah yang Meluap, Anatomi Bunga Bangkai Raksasa Asal Indonesia
Sumber foto: Google

Butuh waktu satu dekade bagi bunga bangkai raksasa untuk mekar, mengeluarkan bau tak sedap, dan akhirnya menarik perhatian orang. Namun, hingga kini para ilmuwan masih berupaya menguak fase hidup tanaman tersebut.

Saya sedang berada di tengah barisan orang yang memadati jalan setapak di dalam rumah kaca yang hangat. Kami berjalan melintasi sederet koleksi tumbuhan karnivora di bawah naungan tanaman rengganis yang menggantung, tapi kami semua di sini untuk melihat satu hal yang sama: titan arum alias bunga bangkai raksasa.

Tanaman besar dan bau ini sudah memenuhi imajinasi dan menginspirasi orang-orang selama beberapa abad. Namun, baru pada medio 1990-an para ilmuwan mulai meneliti anatomi aneh tanaman ini secara detail. Saya tidak pernah melihat bunga bangkai raksasa sebelumnya.

Kini, saya tinggal membalikkan badan dan saya bisa melihat di rumah kaca selanjutnya: tanaman dengan bagian tengah berwarna kuning yang menjulang sekitar beberapa meter ke atas. Bagian kuning itu muncul dari tengah bunga dengan kelopak hijau besar, tebal, dan keriput dengan ujung berwarna merah muda-ungu.

Saya mempersiapkan diri untuk mencium aromanya, yang seperti namanya bunga bangkai. Saya sedang berada di Kebun Raya Royal Edinburgh (RBGE). Setidaknya untuk beberapa hari ke depan, bunga titan arum ini akan menjadi bintang. Tanaman berusia 22 tahun ini diberi julukan “New Reekie”, merujuk pada nama ibu kota lama Skotlandia, Auld Reekie.

Bunga bangkai itu sudah mekar selama dua hari. Masa mekarnya tidak akan lama lagi, dan saya bersama sekitar 2.000 pengunjung lainnya berusaha setidaknya melihat sekilas kejadian langka ini. New Reekie tiba di Edinburgh setelah dikirim dari Hortus Botanicus Leiden di Belanda pada 2003 dalam bentuk umbi. Saat itu, New Reekie dalam masa dorman atau istirahat, sehingga tidak aktif tumbuh.

Saat tim peneliti terakhir kali menimbang umbi itu pada 2010, mereka harus meminjam satu set alat timbang yang biasa dipakai untuk menimbang bayi gajah di Kebun Binatang Edinburgh. Beratnya saat itu mencapai 153,9 kilogram sehingga meraih predikat sebagai bunga titan arum terbesar sepanjang sejarah.

Paulina Maciejewska-Daruk, seorang ahli hortikultura di RBGE, sudah merawat New Reekie selama 13 tahun. Ia mengatakan bahwa New Reekie sebenarnya mudah tumbuh.

“Yang dibutuhkan hanya suhu tinggi, banyak air, penyubur tanaman yang banyak, dan bunga itu akan tumbuh,” ujar Maciejewska-Daruk, seperti dikutip BBC.

Namun, katanya, persiapan untuk memamerkan New Reekie kepada dunia lah yang rumit.

“Setelah bertahun-tahun, saya biasanya seperti, ‘Oh, berbunga lagi, saya harus mempersiapkan banyak hal.’ Jadi bukannya menjadi seperti orang tua yang bangga, saya malah seperti, ‘Apakah anak saya siap untuk dunia yang besar ini?’ Begitu lah perasaan saya,” tuturnya.

Di tempat asalnya, di Sumatra, Indonesia, beberapa pihak melihat bunga bangkai ini dengan penuh kekaguman, kata Yuzammi, seorang ahli tanaman di Pusat Riset untuk Biosistematika dan Evolusi (PRBE) di Indonesia.

Namun, beberapa pihak lain melihat bunga bangkai raksasa dengan penuh rasa khawatir karena kepercayaan pada mitos lama bahwa tanaman itu dapat menyebabkan kerusakan.

“Ada kepercayaan yang keliru bahwa tanaman ini dapat menelan manusia karena melihat pola tangkai daunnya yang berulir, yang tampak seperti ular,” kata Yuzammi.

Walau ditemukan di Indonesia, bunga titan arum banyak tumbuh di luar kepulauan Indonesia. Bunga bangkai raksasa pertama kali diperkenalkan ke dunia ilmiah pada 1878 oleh Odoardo Beccari, seorang ahli tanaman dari Italia yang sedang berkunjung ke Sumatra.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?