Manuskrip adalah harta karun budaya dan sejarah yang memberikan wawasan mendalam tentang perkembangan agama dan peradaban manusia. Salah satu manuskrip yang paling berharga dalam konteks sejarah agama adalah Al-Qur’an tertua yang diketahui, yaitu manuskrip Kufi yang berasal dari masa Khalifah. Manuskrip ini tidak hanya memiliki nilai religius yang tinggi, tetapi juga memiliki arti penting dalam memahami evolusi teks agama Islam dan budaya yang mengelilinginya.
Al-Qur’an telah menjadi petunjuk hidup bagi umat Islam selama lebih dari 14 abad. Sejak awal, Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui wahyu, dan seiring berjalannya waktu, teks tersebut mulai dikumpulkan menjadi suatu bentuk tertulis. Manuskrip Kufi yang ditemukan mencerminkan penulisan awal Al-Qur’an, yang dalam banyak aspek mencerminkan tradisi lisan yang kuat dalam masyarakat Arab saat itu.
Salah satu karakteristik paling mencolok dari manuskrip Kufi adalah bentuk hurufnya yang unik dan artistik. Gaya penulisan Kufi ini dianggap sebagai salah satu jenis kaligrafi tertua dalam dunia Islam, yang dihasilkan dari keahlian tinggi para kaligrafer pada masa itu. Huruf-huruf Kufi sering kali berukuran besar dan tebal, memberikan tekstur visual yang khas yang tidak hanya menonjol secara estetis tetapi juga menghormati keagungan ayat-ayat yang umumnya tertulis di dalamnya.