Pada tahun 2018 akan ada pemilihan kepala daerah di beberapa wilayah Indonesia. Ada pun pemilu tersebut seperti pemilihan Cagub/Cawagub, Cabu/Cawabu. Partai-partai politik pun ikut mempersiapkan kuda-kudanya untuk mencari bakal calon untuk dapat memenangkan kursi pemilu kepala daerah tahun 2018 mendatang. Salah satu daerah yang sedang hangat pada pemberitaan media saat ini adalah Pilgub Sumut.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tak ketinggalan untuk mencari figur yang dinilai mampu bersaing untuk merebut kursi Sumut 1 pada Pilgub mendatang. Partai ini pun telah mempersiapkan beberapa nama yang bakal mereka usung untuk maju pada pemilu gubernur Sumatera Utara 2018, salah satu nama kuat yakni mantan wakil gubernur DKI Jakarta pasangan Basuki Tjahaja Purnama gubernur Jakarta yang telah berakhir kepemimpinannya pada bulan Oktober 2017 lalu.
Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP mengatakan awal mula munculnya nama Djarot berasal dari penjaringan calon gubernur. Nama Djarot sendiri diusulkan oleh relawan partai di Jakarta. “Mereka menginginkan kader internal yang sudah teruji,” kata Hasto kepada Tempo, Selasa, 26 Desember 2017.
Saat ini PDIP memiliki 16 kursi di wilayah Sumatera Utara, artinya PDIP tidak dapat mengusung calon gubernur pada Pilgub Sumut dengan independen. Partai harus berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi syarat minimum jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebanyak 20 kursi.