"Panglima TNI menyebutkan ada institusi tertentu yang mencatut nama Presiden untuk mendatangkan 5 ribu senjata secara ilegal. (ros)," cuit @RadioElshinta pada 22 September 2017.
Tak ayal lagi, gegara kicauan yang di-posting akun resmi Radio Elshinta tersebut, sekali lagi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mendapat sorotan tajam.
Sontak, bebarengan dengan mem-viral-nya twit soal kedatangan 5.000 senjata ilegal tersebut, kritikan, kecaman, bahkan be-bully-an dilontarkan ke arah mantan KSAD kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960 ini. Apalagi, ketika itu Gatot Nurmantyo tengah menjadi sasaran kritik pedas setalah menggalakkan nonton bareng film G30S/PKI.
Mengikuti perkembangan informasi tentang akan didatangkannya 5.000 pucuk senjata oleh institusi non-militer ini bagaikan membaca novel thriller yang penuh dengan kejutan-kejutan tak terduga.