Gerhana bulan merupakan peristiwa langka yang jarang terjadi. Saat terjadi gerhana bulan, posisi bumi berada diantara matahari dan bulan pada satu garis lurus. Hal ini mengakibatkan sinar matahari yang akan menyinari bulan terhalang oleh bumi. Sehingga saat terjadi gerhana bulan, suasana malam akan terlihat gelap karena bulan tidak mendapatkan sinar matahari.
Peristiwa gerhana bulan dapat diprediksi kedatangannya melalui perhitungan astronomi. Dalam setahun bahkan hanya terjadi satu atau dua kali saja. Di Indonesia, peristiwa serupa terakhir kali terjadi yaitu pada 17 September 2016. Sedangkan untuk tahun ini, peristiwa gerhana bulan akan terjadi lagi pada tangga 7-8 Agustus mendatang.
Gerhana bulan yang akan terjadi dalam waktu dekat ini merupakan gerhana bulan parsial. Gerhana bulan parsial berarti hanya sebagian permukaan bulan saja yang terhalang oleh bumi. Ketika terjadi gerhana bulan parsial, sebagian permukaan bulan akan tertutupi bagian tergelap bayangan inti bumi atau yang disebut denga umbra. Sebagian permukaan bulan lainnya akan tertutupi bagian luar bayangan bumi atau yang disebut penumbra.
Posisi matahari, bumi, dan bulan ketika gerhana bulan parsial memang tidak tepat satu garis lurus, maka dari itu hanya sebagian permukaan bulan saja yang terhalang bumi. Gerhana bulan parsial kali ini dapat disaksikan dengan jelas di langit Indonesia. Jika keadaan langit malam cerah tidak berawan, gerhana ini dapat disaksikan dengan mata telanjang. Namun, jika ingin melihat dengan lebih jelas lagi, kita dapat pergi ke tempat pengamatan astronomi atau planetarium terdekat.
