Tutup Iklan
hijab
  
login Register
Hah! Pengangguran Lebih Sehat Ketimbang Pekerja

Hah! Pengangguran Lebih Sehat Ketimbang Pekerja

12 Agustus 2017 | Dibaca : 1387x | Penulis : Ghilman Azka Fauzan

Tampang.com - Studi terbaru menyatakan bahwa pengangguran akan lebih sehat dibandingkan pekerja namun penuh tekanan. Salah satu indikasi dari hal ini adalah stress yang pengaruhi kesehatan.

 

Pekerja yang stress memiliki kadar glukosa darah dan kolesterol yang jauh lebih buruk. Stress tersebut pengaruhi penyimpanan lemak, peningkatan kadar zat yang terkait dengan pembekuan darah, serta menyebabkan peradangan.

 

Seperti kita ketahui, kadar kolesterol yang tinggi berkaitan dengan resiko penyakit jantung. Sementara pembekuan darah menyebabkan emboli paru yang mematikan. Peradangan dalam hal ini berkaitan dengan kerusakan sendi, penyakit gusi, dan resiko kanker yang lebih tinggi.

Studi ini diambil setelah peneliti dari University of Manchester menganalisis 1.116 orang berusia antara 35 dan 75 yang menganggur antara 2009 dan 2010. Selama dua tahun mulai dari 2010-2012 mereka dimonitor.

Mereka diundang untuk mendapatkan penilaian kesehatan oleh seorang perawat, termasuk mengambil sampel darah.

Efek stres terkait pekerjaan ditentukan dengan mengukur faktor kadar kolesterol, tekanan darah, denyut nadi, dan rasio pinggang sampai panggul. Kualitas pekerjaan dinilai melalui gaji, keamanan, kontrol, kepuasan, dan kecemasan.

Hasil menunjukkan bahwa orang dewasa yang beralih dari pengangguran menjadi pekerjaan berkualitas rendah lebih banyak mengalami masalah kesehatan yang berkaitan dengan stres. Orang-orang seperti itu memiliki kadar glukosa darah dan kolesterol yang jauh lebih buruk.

Ini juga memengaruhi penyimpanan lemak mereka, meningkatkan kadar zat yang terkait dengan pembekuan darah dan menyebabkan peradangan. Tidak jelas mengapa hasil ini terjadi.

Penulis studi Profesor Tarani Chandola coba menjelaskannya. "Kualitas pekerjaan tidak dapat diabaikan dari keberhasilan kerja para pengangguran. Sama seperti pekerjaan bagus untuk kesehatan, kita juga harus ingat bahwa pekerjaan berkualitas buruk bisa merugikan kesehatan," terangnya. Temuan ini dipublikasikan di International Journal of Epidemiology.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

SNSD Kini Tanpa Tiffany, Sooyoung, dan Seohyun
11 Oktober 2017, by Rindang Riyanti
Agensi girlband asal Korea, SM Entertainment mengumumkan bahwa Tiffany, Sooyoung, dan Seohyun Girls' Generation atau SNSD pada Selasa ...
jeruk
7 Juli 2017, by Slesta
Jeruk penuh dengan vitamin dan mineral tapi bisakah mereka benar-benar menangkal pilek? Kita melihat lebih dekat bagaimana buah sitrus ini bisa membantu ...
Lebih Banyak Orang Tua AS Merokok Ganja di Sekitar Anak-anak
14 Mei 2018, by Slesta
Kemajuan yang dibuat dalam membatasi paparan anak-anak terhadap asap rokok dapat dirusak oleh meningkatnya popularitas pot, sebuah studi baru ...
Pakar Hukum Tata Negara : "Revisi UU Ormas bakal Alot"
3 November 2017, by Admin
  Tampang.com- Sejumlah pakar hukum tata negara meyakini bahwa revisi UU Ormas yang merupakan hasil dari disetujuinya Peraturan Pemerintah Pengganti ...
Lagu Bukti Virgoun Kalahkan BTS dan Ed Sheeran
23 September 2017, by Retno Indriyani
Kesuksesan single milik Virgoun "Surat Cinta Untuk Starla" masih hangat terngiang ditelinga para fansnya. Kini Virgoun mengeluarkan lagu baru yang ...
Berita Terpopuler
Polling
Permadi Arya dibayar APBN atau Bukan?
#Tagar
 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved
 
Tutup Iklan
hijab