Di Indonesia, kuliah masih menjadi jenjang pendidikan yang masih sangat sulit untuk diraih oleh semua kalangan di Indonesia. Tidak seperti halnya di negara maju sana, wajib belajar mereka sudah menjadi 15 tahun, itu berarti setiap masyarakat harus sekolah sampai minimal Diploma 3, sedangkan di Indonesia masih wajib 12 tahun, malah ada beberapa yang bilang masih wajib belajar 9 tahun saja. Tapi pertanyaannya, apakah kuliah menjamin kesuksesan seseorang?
Banyak beberapa diantara kita yang berpikiran bahwa, kuliah adalah kunci kesuksesan seseorang, sehingga orang orang yang berkuliah sudah pasti ajkan berhasil dan sukses. Tapi, statistik Indonesia berkata lain, data menyatakan bahwa banyak sekali lulusan sarjana yang menganggur. Malah jumlah mencapai ribuan hingga puluhan ribu. Hal ini menunjukkan bahwa kuliah itu tidak menjamin kita menjadi orang yang sukses. Lalu untuk apa kita kuliah? Kuliah bukan ajang mendapatkan kesuksesan, tapi melatih cara berpikir kita, logika kita sebagai manusia dan calon pekerja. Beberapa survey, menyatakan bawa cara berpikir antara orang yang mengenyam bangku kuliah dengan yang tidak itu ada bedanya sehingga kita dianjurkan untuk kuliah.
Jika kita lihat dari kesuksesan seseorang, banyak orang - orang yang sukses yang tidak berkuliah atau Drop Out dari kuliahannya, seperti Mark Zuckenberg, Steve Jobs, dan dari Indonesia kita punya Susi Pujiastusti yang sekarang menjadi menteri perikanan dan kelautan Indonesia. Jika kita lihat, Menteri Susi tidak mengenyam pendidikan di bangku kuliah, karena beliau memutuskan berhenti bersekolah di saat SMA, dan memilih berjualan ikan, hingga menjadi pembisnis ikan yang sukses, hingga memiliki pesawat pribadi yang dinamai Susi Air. Dari cerita itu, orang yang tidak kuliah tidak perlu minder, dan merasa kalian tidak akan sukses, karena setiap orang punya jalan mereka masing - masing. Tapi bukan berarti kuliah itu tidak penting, jadi intinya just follow your way and faith on that, if you trust God, He will give you best way. Trust Him.
