“Kita semua sepakat, praktik seperti ini tak boleh terjadi. Pariwisata yang berkembang sehat adalah yang memberikan dampak positif secara langsung ke masyarakat,” tegas Ni Luh, Rabu (21/5/2025).
Ia menambahkan, pembangunan dan promosi besar-besaran pariwisata di NTT harus didukung dengan pengelolaan yang profesional dan transparan. Jika tidak, maka kepercayaan wisatawan bisa hilang, bahkan berdampak jangka panjang terhadap ekonomi lokal.
Dengan langkah-langkah perbaikan ini, diharapkan Kampung Adat Ratenggaro bisa kembali menjadi destinasi wisata budaya yang membanggakan, bebas pungli, dan menyuguhkan pengalaman otentik yang berkesan.