Bupati Sumba Barat Daya, Ratu Ngadu Bonu Wulla, menegaskan bahwa pihaknya akan kembali mengunjungi kampung adat tersebut bersama Forkopimda, Kapolres, dan Kajari pada 23 Mei untuk memastikan semua kesepakatan dijalankan.
“Fasilitas di Kampung Adat Ratenggaro juga akan dibenahi guna menciptakan kenyamanan, baik bagi penghuni maupun wisatawan,” ujarnya dalam siaran resmi.
Warga Sadar Dampak Negatif Pungli
Dalam pertemuan tersebut, masyarakat dan penghuni kampung adat mengakui bahwa tindakan pungli oleh oknum tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga mencoreng nama baik daerah dan merusak citra pariwisata NTT. Mereka menyadari video viral tersebut bisa berdampak buruk pada jumlah kunjungan wisatawan.
Kementerian Pariwisata Ikut Turun Tangan
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menyatakan bahwa praktik pungli di destinasi wisata tidak dapat ditoleransi. Dalam rapat daring bersama seluruh pemangku kepentingan pariwisata di NTT, ia menekankan pentingnya menciptakan destinasi yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi wisatawan.