Tampang

Liburan Jadi Mimpi Buruk: Mengapa Penipuan Wisata Meningkat Tajam dan Kota-Kota Ini Jadi Sarangnya?

4 Jun 2025 10:22 wib. 15
0 0
Liburan Jadi Mimpi Buruk: Mengapa Penipuan Wisata Meningkat Tajam dan Kota-Kota Ini Jadi Sarangnya?
Sumber foto: iStock

Industri pariwisata yang dikenal sebagai sektor penuh harapan dan impian, kini menjadi ladang subur bagi para pelaku kejahatan digital dan penipu konvensional. Berdasarkan laporan terbaru dari Mastercard Economics Institute, sepanjang tahun 2024 terjadi peningkatan signifikan dalam kasus penipuan yang menargetkan wisatawan, terutama selama musim liburan musim panas dan musim dingin.

Laporan ini menunjukkan bahwa penipuan dalam sektor pariwisata meningkat sebesar 18% saat musim panas dan melonjak hingga 28% saat musim dingin. Artinya, saat antusiasme berlibur memuncak, peluang bagi pelaku penipuan pun ikut naik.

Agen Perjalanan Jadi Sumber Penipuan Terbesar

Salah satu sorotan utama dalam laporan ini adalah betapa masifnya penipuan yang terjadi melalui pemesanan agen perjalanan dan tur. Modusnya seringkali dimulai dengan penawaran menarik melalui media sosial atau situs yang tampak profesional. Setelah pembayaran dilakukan, tur yang dijanjikan tak jarang menghilang begitu saja, atau hasilnya sangat jauh dari ekspektasi.

Laporan mencatat bahwa penipuan oleh agen perjalanan terjadi lebih dari empat kali lipat dibanding sektor industri lainnya. Dalam dunia digital saat ini, banyak orang terjebak oleh visual yang meyakinkan tanpa melakukan pengecekan latar belakang terlebih dahulu. Inilah yang dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk menjaring korban sebanyak-banyaknya.

Jenis Penipuan Berbeda di Tiap Kota

David Mann, Kepala Ekonom Mastercard untuk wilayah Asia-Pasifik, menjelaskan bahwa bentuk penipuan ternyata bervariasi tergantung pada destinasi wisatanya. Misalnya, di beberapa kota besar, biro perjalanan menjadi sumber penipuan utama, sedangkan di kota lain justru layanan makanan mendominasi kasus penipuan.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Kuliner Indonesia
0 Suka, 0 Komentar, 18 Mar 2024
New Delhi
0 Suka, 0 Komentar, 12 Jun 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?