Borobudur, sebagai salah satu situs warisan dunia yang paling terkenal, selalu menjadi simbol kekayaan budaya Indonesia. Namun, saat ini Borobudur bukan hanya ikon budaya, tapi juga rumah spiritual global yang ramah bagi semua. Dalam upaya menjadikannya sebagai destinasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan, InJourney Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata terus memperkuat transformasi Borobudur sebagai destinasi kultural-spiritual yang inklusif.
Sebagai cetak biru untuk transformasi ini, InJourney berkomitmen untuk melakukan berbagai inisiatif yang mengedepankan kolaborasi dan keberlanjutan. Salah satu langkah awal yang diambil adalah penataan kawasan Borobudur agar lebih ramah pengunjung. Hal ini termasuk perbaikan akses jalan, fasilitas umum, serta penciptaan area hijau yang bertujuan untuk menciptakan suasana yang nyaman dan mendukung praktik spiritual para pengunjungnya.
Sistem kunjungan berbasis kuota adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa Borobudur dapat dijaga dengan baik, baik dari segi kondisi fisik maupun makna spiritualnya. Dengan membatasi jumlah pengunjung dalam satu waktu, pengalaman menikmati keindahan dan kedamaian di Borobudur akan lebih terjaga. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat bagi pengunjung, tapi juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Kehadiran Kampung Seni di sekitar area Borobudur adalah salah satu inovasi menawan yang memungkinkan pengunjung untuk lebih merasakan kebudayaan lokal. Dalam Kampung Seni ini, para seniman lokal dapat menampilkan karya mereka dan menceritakan kisah-kisah berharga tentang budaya dan tradisi yang telah menjadi akar masyarakat di sekeliling Candi Borobudur. Ini juga membuka kesempatan bagi masyarakat setempat untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam pengembangan sektor pariwisata, sekaligus melestarikan seni dan budaya lokal.
