Selain itu, sebanyak 21 persen masyarakat menggunakan paylater untuk memenuhi kebutuhan elektronik dan aksesoris. Hal ini menunjukkan bahwa paylater tidak hanya dimanfaatkan untuk belanja make up, namun juga untuk berbagai kebutuhan lainnya.
Data juga mengungkap bahwa layanan buy now pay later banyak digunakan oleh milenial, sebanyak 63 persen dari total pengguna layanan ini. Mayoritas pengguna paylater berasal dari Pulau Jawa, dengan mayoritas pengguna berasal dari kelas sosial atas.
Menariknya, hasil survei yang dilakukan oleh Populix menemukan bahwa mayoritas responden lebih memilih menggunakan layanan Shoppee Paylater dengan persentase jawaban sebesar 89 persen. Sementara itu, layanan lain seperti GoPay Later, Kredivo Paylater, dan Akulaku Paylater juga cukup diminati oleh masyarakat.
Namun, yang perlu diapresiasi adalah mayoritas masyarakat Indonesia terlihat cukup bijak dalam mengelola keuangannya dengan menggunakan layanan paylater. Sebanyak 82 persen responden memiliki cicilan paylater kurang dari Rp 1 juta per bulan, menunjukkan bahwa mereka memiliki perencanaan keuangan yang baik untuk tetap mengendalikan pengeluaran bulanan.
Melihat fakta ini, terbukti bahwa paylater tidak semata-mata digunakan untuk pembelian make up, namun juga untuk kebutuhan lain seperti kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan elektronik. Hal ini menegaskan bahwa persepsi yang menyudutkan wanita sebagai pengguna paylater hanya untuk kebutuhan fashion tidak sepenuhnya akurat.