Menariknya, pada segmen smartphone premium yang dihargai di atas Rp 10 juta, terjadi penurunan signifikan hingga 9,2 persen. Situasi ini sebagian besar dipengaruhi oleh pelarangan penjualan iPhone 16 yang terjadi pada Q4 2024. Keputusan ini jelas membuat dampak besar pada dinamika pasar, di mana konsumen menjadi lebih memilih perangkat dari merek-merek yang bisa menawarkan inovasi sejalan dengan anggaran mereka.
Di samping itu, tren penggunaan 5G juga menunjukkan pencapaian menarik, dengan peningkatan pangsa pasar mencapai 25,8 persen pada 2024, naik dari 17,1 persen tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh peluncuran berbagai model baru serta penawaran layanan 5G yang semakin terjangkau, menjadikannya sebagai pilihan yang semakin menarik bagi konsumen di Indonesia.
Dengan data ini, cukup jelas bahwa merek-merek asal China telah berhasil mengukir prestasi yang mengesankan di pasar smartphone Indonesia. Transsion, Oppo, Xiaomi, Vivo, dan Samsung, semuanya bersaing secara ketat, menjadikan pasar smartphone Indonesia sebagai salah satu yang paling dinamis di kawasan Asia Tenggara.